Daerah  

Bapperida Bahas Indikator Makro Kabupaten Bandung

IPM
Kepala Bapperida Kabupaten Bandung H. Marlan.,Sip.,M.Si, membahas beberapa point, diantaranya upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penggunaan produk lokal Bandung perlu didorong agar angka penjualan meningkat, sehingga berdampak positif pada Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang ditargetkan mencapai 8%. *(photo: istimewa)

SOREANG, Potensinetwork.com – Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Bandung gelar Pembahasan Indikator Makro Kabupaten Bandung, di Soreang, Selasa (11/03/25).

Agenda tersebut, kata Kepala Bapperida Kabupaten Bandung H. Marlan.,Sip.,M.Si, membahas beberapa point, diantaranya upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penggunaan produk lokal Bandung perlu didorong agar angka penjualan meningkat, sehingga berdampak positif pada Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang ditargetkan mencapai 8%.

Saat ini, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bandung didominasi oleh sektor industri pengolahan (52%), diikuti oleh perdagangan (12%). Oleh karena itu, sektor industri pengolahan perlu diperkuat karena pertumbuhan perdagangan bergantung pada industri.

Dalam bidang pendidikan, lanjut Marlan, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi prioritas, Salah satu indikator IPM, yaitu rata-rata lama sekolah, ditargetkan naik dari 9,15% (2024) menjadi 10% sebagai upaya meningkatkan pendidikan formal.

Dari sisi infrastruktur dan kesehatan, pembangunan harus berorientasi pada manfaat bagi masyarakat, bukan sekadar ikon kota. Infrastruktur yang buruk berdampak pada derajat kesehatan dan IPM.

Dalam aspek lingkungan dan ketahanan pangan, program pengelolaan sampah menjadi salah satu solusi, di mana sampah organik dapat didaur ulang, selain itu tanggap bencana untuk wilayah rawan bencana alam.

Terakhir, kata Marlan, untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan, perlu strategi jangka panjang yang berfokus pada industri dan pendidikan. Oleh karena itu, penguatan industri dan peningkatan kualitas pendidikan menjadi langkah utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.**07