Oleh Rachminawati
GARUT, Potensinetwork.com – Sudahkah Kita Mendengar isi hati Bumi?
Setiap 22 April, dunia berhenti sejenak untuk memperingati Hari Bumi. Ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momen reflektif bagi kita semua: sejauh mana kita telah menjaga satu-satunya rumah yang kita miliki ini?
Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, manusia kerap lupa bahwa ia diciptakan selaras dengan alam. Fitrah manusia sesungguhnya adalah hidup berdampingan dengan bumi—menyatu dengan musim, menghargai air, tanah, udara, dan semua kehidupan di dalamnya.
Beragam Aksi Mencintai Bumi di berbagai penjuru dunia, masyarakat menyambut Hari Bumi dengan aneka aksi nyata. Dari bersih-bersih pantai dan sungai, menanam pohon, mematikan lampu sebagai simbol hemat energi, hingga kampanye luring dan daring tentang lingkungan dan perubahan iklim.
Sekolah-sekolah menggagas proyek kreatif daur ulang, komunitas lokal berbagi ilmu soal pengelolaan sampah, dan kota-kota besar mengadakan car free day sebagai bentuk pengurangan emisi. Semua itu panggilan bumi: dia menanti kita sadar dengan bumi yang sudah tua ini.
Kembali ke Fitrah, Kembali ke Rumah dan Alam Raya kita tidak harus menjadi ahli lingkungan untuk bisa mencintai bumi. Langkah sederhana seperti membawa kantong belanja sendiri, membawa botol minum isi ulang, tidak membeli makanan dengan kemasan sekali pakai, memilah sampah atau menanam cabai dan daun bawang di halaman rumah adalah bentuk cinta yang nyata pada bumi.
Tak ada aksi yang terlalu kecil ketika dilakukan dengan kesadaran dan konsistensi.
Rumah adalah sekolah pertama tentang kepedulian. Ketika orang tua membiasakan memilah sampah, mengurangi plastik, menanam tanaman, dan hemat energi, anak akan meniru dan tumbuh dengan nilai-nilai ekologis dalam dirinya. Bukan dengan ceramah panjang, melainkan melalui kebiasaan sehari-hari yang penuh keteladanan.
Rumah yang hijau, rumah yang peduli, akan mencetak generasi yang paham bahwa mencintai bumi adalah bagian dari akhlak mulia. Bagi Garut Zero Waste rumah adalah Solusi utama dan pertama permasalahan sampah. Semuanya dimulai dari dan kembali ke rumah—dan sesungguhnya itu adalah panggilan alam dan sang Pemiliknya.
Garut Bergerak, Garut Menginspirasi
Pemerintahan baru, semangat baru, dan itu yang kami, Masyarakat rasakan saat ini terkait dengan berbagai isu termasuk lingkungan dan sampah. Dalam semangat itu, Garut menjadi contoh nyata daerah yang tidak hanya peduli, tetapi juga bergerak.
Komunitas Garut Zero Waste (GZW) adalah bagian yang melakukan pergerakan tersebut. Berbagai upaya edukasi dan pendampingan telah dilakukan di masyarakat: dari sekolah, kampus, komunitas, hingga tingkat keluarga.
“Pilah sampah dari rumah untuk Garut bebas sampah” adalah salam yang selalu digaungkan dalam berbagai kesempatan edukasinya. Sampah dipilah, diolah, dan dikurangi dari sumbernya. Lebih dari itu, GZW juga hadir sebagai mitra strategis bagi Pemerintah Daerah Garut yang saat ini menunjukkan perhatian besar terhadap isu lingkungan, khususnya sampah.
Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati dan Wakil Bupati Garut atas komitmen dan langkah nyatanya menjaga lingkungan Garut tetap lestari.
Inovasi untuk Edukasi: PILARI, Aplikasi Persembahan GZW untuk Garut Tercinta
Tahun ini, dalam momen Hari Bumi, GZW menghadirkan hadiah spesial bagi masyarakat Garut: aplikasi PILARI, singkatan dari Pilih, Olah, dan Rawat Sampah Sendiri.
Aplikasi ini akan resmi hadir pada Mei 2025 sebagai panduan digital yang edukatif, praktis, dan menyenangkan untuk membantu warga mengelola sampah rumah tangga secara mandiri. Tak hanya penuh informasi berguna, PILARI juga menghadirkan sosok karakter inspiratif: Kang Pili. Dengan semangat besar dari tubuh kecilnya, Kang Pili siap menyapa pengguna dengan gaya ceria dan mengajak mereka memilah sampah sambil bermain dan belajar.
PILARI juga akan menyajikan berbagai tantangan pilah sampah yang bisa diikuti oleh pengguna, terutama keluarga dan anak-anak, sebagai sarana pembiasaan dan edukasi berkelanjutan. Dengan PILARI, warga Garut tidak hanya diajak paham, tapi juga aktif berkontribusi dalam membangun budaya zero waste dari rumah. Jangan lupa unduh aplikasinya saat diluncurkan, dan mari ikuti gerakan perubahan bersama Kang Pili dan Garut Zero Waste. Karena #ZeroWasteZeroExcuse dimulai dari langkah kecil yang menyenangkan!
Hari Bumi bukan hanya tentang satu hari dalam setahun, tapi tentang bagaimana setiap hari menjadi kesempatan untuk mencintai bumi dengan lebih bijak dan bertanggung jawab. Melalui aplikasi PILARI, Garut Zero Waste telah memberi kita lebih dari sekadar alat—ini adalah undangan untuk bergerak bersama, kembali ke rumah, dan kembali pada kesadaran ekologis kita sebagai manusia. Mari sambut hadirnya PILARI dengan semangat perubahan, karena bumi tidak butuh banyak janji, ia hanya menanti aksi. Dari Garut untuk bumi, dari rumah untuk masa depan—karena menjaga bumi bukan pilihan, tapi kewajiban kita semua.***
Rachminawati, SH., MA., Ph.D
Founder Garut Zero Waste
Pegiat Pendidikan Berbasis Fitrah
Dosen HI FH Unpad