KAB. BANDUNG, Potensinetwork.com – Bupati Bandung Dadang Supriatna sudah merampungkan roadshow kunjungan kerja sekaligus rapat koordinasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di 31 kecamatan Kabupaten Bandung.
Setelah roadshow pertama dilaksanakan di Kecamatan Rancabali beberapa waktu lalu dan terakhir dilaksanakan di Kecamatan Pacet dan Kertasari Kabupaten Bandung pada Rabu (15/10/2025).
Pada pelaksanaan roadshow KDKMP Bupati Bandung bersama Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bandung Dindin Syahidin beserta jajaran OPD lainnya itu, setiap pertemuan menghadirkan para Kepala Desa, Ketua Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), Ketua BUMDes dan Ketua BPD di masing-masing desa maupun kelurahan.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan program strategis nasional KDKMP lahir berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2025 ini dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Selain itu membangkitkan semangat masyarakat untuk lebih produktif.
“Hubungan KDKMP dengan MBG (Makan Bergizi Gratis) sangat erat kaitannya. KDKMP untuk mendorong atau supporting program Makan Bergizi Gratis, yang merupakan program Pak Presiden yang saat ini sudah berjalan, walaupun belum 100 persen,” Bupati, saat menyampaikan arahannya di Aula Kecamatan Pacet, Rabu sore.
Ia menyebutkan di Kabupaten Bandung sudah ada Sekolah Rakyat rintisan SMP dan SMA yang ditempatkan di kawasan Stadion Si Jalak Harupat.
“Bagi siswa dan siswi yang sekolah di Sekolah Rakyat, semuanya ditanggung pemerintah dan gratis. Apabila orang tuanya belum memiliki rumah, maka langsung diberikan rumah oleh pemerintah. Apabila orang tuanya belum punya pekerjaan, maka dilatih untuk bisa menjadi profesional. Setelah dilatih, kemudian tidak punya modal usaha, maka dibiayai oleh pemerintah. Itu program Sekolah Rakyat,” tuturnya.
Untuk pembangunan Sekolah Rakyat, kata Kang DS, Pemerintah Kabupaten Bandung sudah menyiapkan lahan seluas 8 hektare di kawasan Ciwidey. Mulai dari SD, SMP dan SMA, maka setelah selesai sekolah SLTA bisa langsung bekerja atau melanjutkan ke Perguruan Tinggi dengan cara gratis.
“Untuk mensupport permodalan, desa sebagai penanggung jawab. Kalau misalkan KDMP pinjam ke bank Himbara,” katanya.
Bupati mengatakan apabila program KDMP ini dilaksanakan sebaik-baiknya dan sukses, maka ada dua manfaat. Pertama, bagi desa itu hadirnya dana desa itu dari pemerintah pusat tetap bisa dilaksanakan untuk pembangunan. Kedua, ada penambahan pendapatan asli desa berasal dari hasil SHU (Sisa Hasil Usaha) dari KDMP.
“Keuntungan atau benefitnya 20 persen dari SHU KDMP tersebut. Modal usaha KDMP bisa dari ADPD melalui mekanisme musdes (musyawarah desa),” katanya.
Bupati Dadang meminta bantuan kepada para Kepala Desa, Ketua KDMP, Ketua BUMDes dan Ketua BPD untuk melaksanakan roadshow ke setiap Dusun. Kemudian mengundang para RT untuk melaksanakan diskusi dan mensosialisasikan KDMP lahir. Selain itu untuk mencatat potensi di masing-masing dusun. Misalnya, mencatat berapa petani yang sudah bercocok tanam padi, sebab ada 29 macam kebutuhan untuk mensuplai dapur MBG. Mulai dari beras, daging ayam, daging sapi, tahu, tempe, minyak, bayem, buah-buahan dan lain-lain.
Bupati Bandung berharap warga yang masih menganggur untuk diajak dalam program KDMP dan MBG ini, supaya mendapatkan penghasilan.
“Satu dapur MBG membutuhkan 40 kolam bioflok,” katanya.
Ia menjelaskan penerima manfaat program MBG di Kabupaten Bandung sebanyak 1,263 juta jiwa dengan anggaran Rp5,4 triliun setahun. Kebutuhan bahan pokoknya tidak kurang dari Rp3,4 triliun. Rata-rata belajar ke KDMP sebesar Rp12 miliar per tahun.
“Modal usaha KDMP bisa dari investor. Sah, sah,” ucapnya.
Tahun depan 2026, Bupati Bandung menegaskan bahwa ia akan menyiapkan penyertaan modal sebesar Rp10 miliar untuk minimal 100 KDMP dan masing-masing mendapatkan Rp100 juta.
“Syaratnya, koperasinya harus sudah aktif dan jalan,” katanya.
Setelah hari Rabu ini terakhir melaksanakan roadshow di tingkat kecamatan, Bupati kedepan akan melaksanakan roadshow ke masing-masing desa hingga dusun. Sehingga, potensi di masing-masing desa bisa diketahui.
“Untuk mengetahui desa (KDMP) mana yang sudah jalan dan desa mana yang belum jalan. Kenapa belum jalan, saya ingin diskusi dengan pengurus KDMP-nya, karena saya selaku Ketua Satgas KDKMP Kabupaten Bandung,” katanya.
Bupati Bedas mencontohkan desa di Kecamatan Pangalengan ada yang sudah jalan koperasinya dan diperkirakan mendapatkan keuntungan.
“Untuk itu, kembali ke potensi masing-masing desa. Insya Allah potensi di masing-masing desa bisa tersalurkan melalui KDMP untuk suplai kebutuhan di dapur MBG,” ujarnya.
Menurut Ketua Harian APKASI ini, KDMP bisa kerja sama dengan KDMP lainnya dalam upaya meningkatkan usahanya. Dengan harapan masyarakat menerima manfaat dari program Presiden Prabowo ini.**




