News  

Tingkatkan Perekonomian Desa Melalui Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok

GARUT, POTENSINETWORK.COM – Salah satu dari beberapa jenis komoditi Program Ketahanan Pangan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Sukahaji adalah dengan Budidaya Ikan menggunakan Kolam Bioflok.

Pemdes Sukahaji melakukan kegiatan ternak bibit ikan nila untuk kolam bioflok, disela kegiatan, Abdul Hayat Kepala Desa Sukahaji menyebutkan  sangat mendukung dengan adanya budidaya ikan Nila ini  dengan Sistem Bioflok di tahun 2024 ini. Rabu (9-10-2024).

“Alhamdulillah warga kita sangat antusias untuk budidaya ikan Nila ini,” terang Abdul.
Hal tersebut diharapkan mampu menjadi contoh untuk berjalan dan menghasilkan serta bermanfaat bagi warga Desa Sukahaji.

“Bioflok dalam pertanian akan menjadi metode budidaya ikan yang akan dipopulerkan di Desa Sukahaji, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut. Metode ini menawarkan solusi praktis dan efisien dalam memaksimalkan produksi ikan dengan memanfaatkan ruang dan air secara lebih efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang bioflok dalam pertanian, bagaimana budidaya ikan dengan metode ini bekerja, dan manfaat yang dapat diperoleh bagi warga Desa Sukahaji,” ujarnya.

Baca Juga:  Desa Margajaya Kecamatan Ngamprah Raih Juara Pertama Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bandung Barat  

“Salah satu inovasi terbaru ini, yang menarik perhatian adalah penggunaan sistem bioflok untuk budidaya ikan nila. Ini bukan hanya solusi untuk keamanan pangan, tetapi juga peluang bagi masyarakat untuk berlomba-lomba menjadi agen perubahan.”

“Bioflok adalah metode inovatif dalam budidaya ikan yang menjanjikan, terutama bagi komunitas nelayan dan petani ikan. Sistem ini menggabungkan teknologi canggih dengan praktik budidaya yang ramah lingkungan. Bagaimana cara kerjanya?

1. Kolam Tertutup:

Bioflok menggunakan kolam tertutup yang dilengkapi dengan sistem aerasi. Ini membantu menjaga kualitas air yang lebih baik dan mencegah infeksi ikan.

Baca Juga:  Banjir di Melong, Pemkot Cimahi Segera Lakukan Aksi Tanggap Darurat

2. Kultivasi Mikroorganisme:

Bioflok mendorong pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan fitoplankton yang menjadi sumber pakan alami bagi ikan.

3. Pemeliharaan Lingkungan yang Stabil:

Dalam bioflok, faktor-faktor lingkungan seperti suhu air, pH, dan tingkat amoniak dipantau dan diatur secara ketat. Ini menciptakan kondisi yang lebih stabil bagi ikan untuk tumbuh.

4. Minimnya Limbah:

Sistem ini mengurangi limbah dan penggunaan air yang signifikan, sehingga lebih berkelanjutan dibandingkan dengan metode budidaya konvensional.

Manfaat Bioflok bagi Masyarakat di Desa Sukahaji

1. Ketahanan Pangan:

Produksi ikan nila dengan metode bioflok dapat meningkatkan pasokan protein dan pendapatan masyarakat setempat. Ini sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan di desa.

Baca Juga:  Kabupaten Bandung Raih Peringkat I Indeks Reformasi Hukum Kategori Kabupaten/Kota Se-Indonesia

2. Pengurangan Biaya Produksi:

Bioflok mengurangi biaya penggunaan pakan komersial dan obat-obatan, yang pada gilirannya meningkatkan keuntungan bagi petani ikan.

3. Peluang Bisnis:

Bioflok juga membuka peluang bisnis baru, seperti menjadi agen penjualan ikan nila hasil budidaya bioflok melalui platform e-fishery.

Desa Sukahaji di Kabupaten Garut memiliki potensi besar untuk menjadi model ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Dengan mengadopsi teknologi bioflok dan berpartisipasi aktif di e-fishery, untuk memberi contoh kepada masyarakat setempat, agar dapat berlomba-lomba menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi mereka sendiri, serta bagi Indonesia secara keseluruhan. Mari bersama-sama mendukung inisiatif ini untuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan!” tutup Abdul. (T.Wirama).