Semangat Pembaruan, Warga RT 04 RW 04 Kelurahan Mekarmulya Peringati HJKB Ke-215 dengan Kerja Bakti, Donasi, dan Botram

pembaruan
Kolase kebersamaan warga RT 04 RW 04 Mekarmulya saat giat kerja bakti lingkungan dan bercengkrama hangat sebagai wujud semangat pembaruan. (Foto: potensinetwork.com/istimewa)

KOTA BANDUNG, POTENSINETWORK.COM – Setiap tanggal 25 September, Kota Bandung memperingati hari jadinya. Pada tahun 2025 ini, Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) genap berusia 215 tahun.

Tanggal tersebut merujuk pada catatan sejarah resmi Kota Bandung, yakni peristiwa pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung dari Krapyak (kini Dayeuhkolot) ke kawasan baru berupa hutan di tepi barat Sungai Cikapundung dan selatan Jalan Raya Pos.

Pemindahan ini dilakukan karena Krapyak dianggap kurang strategis serta rawan banjir. Gagasan membangun ibukota baru digagas oleh Bupati Bandung R.A. Wiranatakusumah II (1794–1829) yang dikenal dengan sebutan “Dalem Kaum”.

Momentum bersejarah tersebut menandai tonggak penting perubahan wilayah Bandung menuju arah yang lebih baik. Semangat pembaruan yang diwariskan para pendahulu kota tetap relevan hingga kini, terutama ketika warga menghadapi tantangan zaman modern.

Berangkat dari semangat itu, sejumlah warga Kota Bandung mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, bahkan di lingkup terkecil masyarakat yaitu Rukun Tetangga (RT).

Baca Juga:  Peringati Hari Ibu 2021, Camat Kutawaringin Berbagi Rezeki dengan Lansia Peserta Vaksinasi

Hal ini tercermin pada kegiatan warga RT 04 RW 04 Kelurahan Mekarmulya, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung. Mereka memperingati HJKB ke-215 dengan melaksanakan kerja bakti lingkungan, donasi barang bekas bernilai ekonomis, serta botram atau makan bersama di ruang publik “Balaiirung” RT 04 RW 04.

Menurut warga, kerja bakti lingkungan sejalan dengan semangat pembaruan, yakni melawan stagnasi kondisi sekitar. Kadang kala, rutinitas membuat jenuh, sehingga perubahan kecil di lingkungan rumah tangga maupun masyarakat menjadi penting. Melalui kebersamaan, kepedulian sosial, serta suasana santai sambil menikmati makanan sederhana khas olahan warga, tercipta kembali energi baru.

Dari kesederhanaan kegiatan ini terpancar kebahagiaan. Warga saling berkomunikasi, bercengkrama, dan berbagi cerita, yang pada akhirnya melahirkan gagasan-gagasan baru untuk menopang kehidupan bersama ke depan.

Baca Juga:  Masyarakat Pasanggrahan Apresiasi Kinerja Kepala Desa dalam Membangun Desa

RT 04 RW 04 sendiri berdiri berdasarkan Peraturan Walikota (Perwal) Bandung Nomor 11 Tahun 2024 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK). Regulasi tersebut merupakan bentuk semangat pembaruan Pemerintah Kota Bandung dalam menyejahterakan warganya melalui fasilitasi aktivitas dan kreativitas di ruang-ruang komunitas resmi.

Kehadiran LKK menjadi bukti perhatian besar pemerintah, sekaligus memberi harapan baru bahwa warga Kota Bandung dapat terus berkreasi dan memperbarui kehidupan sehari-hari dengan tertib, aman, tenteram, serta sejahtera. LKK juga menjadi wadah bagi berbagai ekspresi masyarakat yang beragam, mencakup bidang sosial, budaya, politik, ekonomi, keagamaan, dan aspek kehidupan lainnya.

Melalui tindakan sederhana namun bermakna di tingkat RT, warga RT 04 RW 04 menunjukkan gambaran nyata kedinamisan hidup. Jalan pembaruan yang ditempuh dengan kreativitas dan kebersamaan ini menjadi cerminan bahwa keteladanan para pendahulu Kota Bandung masih hidup, terus diwariskan, dan terimplementasikan dalam keseharian warganya hingga saat ini. (Teguh Ari Prianto)