News  

Momentum KAA, Bangkitkan Kembali Janji Perdamaian Dunia

Foto: humas bandung

POTENSINETWORK.COM – Dalam rangka menghidupkan kembali semangat nilai-nilai Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika atau KAA di tengah masyarakat, tahun ini Museum KAA (MKAA) kembali menggelar sejumlah kegiatan memperingati ke-67 tahun momentum KAA.

Situs resmi Pemkot Bandung melansir, salah satunya pengibaran serta penurunan bendera dari negara-negara Asia dan Afrika.

Kegiatan ini diselenggarakan secara hibrid (daring dan luring) mengingat pandemi covid-19 masih terjadi di Kota Bandung meski telah melandai.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, MKAA akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti menjaga jarak, penyediaan wastafel untuk mencuci tangan dan hand sanitizer, pemeriksaan suhu tubuh, serta penerapan pemakaian masker selama kegiatan.

Baca Juga:  Setwan DPRD Kabupaten Bersilaturahmi dengan Insan Media, Mencari Pijakan Langkah Program Tahun 2024 dan Kuatkan Sinergitas

Bagi warga Bandung yang ingin turut dalam kegiatan ini, jadwal upacara pengibaran bendera, Senin (18/4), pukul 08.00–10.00 WIB.

Sedangkan upacara penurunan bendera pada Minggu, (24/4), pukul 15.30–17.00 WIB.

Kedua acara ini bisa Anda ikuti secara virtual melalui kanal akun Youtube Museum KAA yakni @AsiAfricaMuseum.

Upacara pengibaran bendera, masih dalam situs resmi Pemkot Bandung, secara luring akan dihadiri perwakilan dari unsur Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung, Kwartir Cabang Pramuka Kota Bandung, Kepolisian Negara RI.

Termasuk juga anggota TNI, para Saksi Sejarah KAA 1955, serta komunitas mitra kerja Museum KAA lainnya juga turut hadir dalam jumlah terbatas sekitar 50 orang. Sementara para duta besar negara sahabat akan diundang untuk hadir secara daring.

Baca Juga:  Harga Makanan Andil Terbesar Pendorong Inflasi di Jabar

Perlu diketahui, KAA diselenggarakan dari 18-24 April 1955 di Kota Bandung.

Maka dari itu, KAA juga dikenal dengan nama Konferensi Bandung.

Saat itu, KAA dihadiri 29 pemimpin dari Asia dan Afrika.

Mereka adalah perwakilan dari separuh penduduk dunia.

KAA bisa dibilang sebagai salah satu warisan Indonesia untuk perdamaian dunia.

Konferensi ini menjadi dasar pembentukan organisasi yang bernama Gerakan Non-Blok (GNB atau Non-Aligned Movement/NAM) pada tahun 1961.

Salah satu tujuan KAA yakni mewujudkan upaya melawan kolonialisme yang masih ada dan menahan perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet pada masa itu.***

Baca Juga:  Lonjakan Kasus covid-19 di Bandung hingga 80%, Lima Gerbang Tol Ditutup