Menelusuri Jejak Nenek Moyang Orang Sunda

Bab XXVII

Tokoh Bernama Prabu Dewatmaka (Sang Haliwungan)

TOKOH ini diwaris kerajaan Sunda, menikahi Bramucilarang.

Kisahnya begini; Bahwa Prabu Ragamulya Luhur Prabawa yang memegang tampuk kekuasaan kerajaan Sunda 1340-1350 M mempunyai seorang adik yang bernama Dewi Kirana yang kemudian dinikahi oleh  Prabu Arya Kulon, raja wilayah Sunda dan memiliki anak, yaitu:
1. Dewi Laralingsing, permaisuri Prabu Lingga Buana.
2. Prabu Pulasara, yang menggantikan kedudukan ayahnya 1350-1357 M.
3. Prabu Linggatunggal, raja daerah wilayah Sunda, menggantikan kakaknya, 1357-1367 M.

Baca Juga:  Menelusuri Jejak-Jejak Nenek Moyang Orang Sunda

Setelah Prabu Linggatunggal meninggal dunia, kedudukannya digantikan oleh anaknya, Surendrabuanaloka (1367 M – 1382 M) berpermaisurikan Dewi Parwati, lalu berputrikan Bramucilarang.

Ketika Prabu Surendrabuanaloka meninggal dunia, putri Bramucilarang baru berusia 7 tahun yang belum berkemungkinan menerima tahta kerajaan.

Oleh karena itu, diangkatlah Sang Haliwungan (Susuk Tunggal) walaupun masih berusia 13 tahun danan menikahi Bramucilarang ketika Sang Putri itu telah berusia 17 tahun. Dari Permaisuri Bramucilarang, lahirlah:
1. Surabima alias Prabu Amuk Murugul, raja daerah Japura.
2. Kentring Manik Mayang Sunda.
3. Dipati Kranda, yang di kemudian hari menjadi bupati Sunda Kelapa.

Baca Juga:  Telusur Jejak Nenek Moyang Orang Sunda

Dari istri kedua, Prabu Dewatmaka berputra:
1. Sang Wudubasa, raja daerah Tunjung.
2. Sang Pulunggana,  raja daerah Gunung Batu dan salah seorang putrinya diperistri oleh Adipati Yasanagara, raja daerah Pagawok.

Tokoh Prabu Dewa Niskala
Tokoh ini diwarisi kerajaan Galuh. Dari istri pertamanya lahirlah:
1. Sang Panahrasa alias Jayadewata.
2. Sang Ningratwangi.
Dan dari istri kedua, lahirlah:
1. Banyak Catra alias Pangeran Kamandaka.
2. Banyak Ngampar, menjadi bupati Dayeuhluhur Cilacap.
3. Ratna Ayu Kirana
4. Kusumalaya alias Ki Ajar Kutamangu, raja daerah Talaga Majalengka.***