News  

Menelusuri Jejak Nenek Moyang Orang Sunda, Indraprahasta Sponsor Sang Purbasora

Bahkan sebagian alur sungainya diperluas hingga membentuk danau yang oleh penduduk kemudian dinamai Setu Gangga.

Setu Gangga ini biasa dipergunakan mandi suci oleh Sang Resi Sentanu berikut para pengiringnya. Sebagaimana mereka lakukan di Sungai Gangga, India. Hal ini reduplikasi kecintaan mereka kepada kampung halamannya. Tidak heran jika orang Cirebon beranggapan bahwa kerajaan Pandawa Lima itu berada di Cirebon.

Indraprahasta ini, lama kelamaan membentuk kota besar, bahkan akhirnya menjadi sebuah kerajaan yang tentu saja dipimpin oleh Maharesi Sentanu (363 M – 398 M) bergelar ; Praburesi Indraswara Sakala Kretabuwana.

Sebagai ganti Sang Sentanu adalah Jayasatyanagara, anak sulung dari permaisuri Indari. Raja Indraprahasta II ini harus tunduk oleh Sri Maharaja Purnawarman raja agung Tarumanagara pada sekitar 398 M – 421 M.

Dengan demikian, Indraprahasta resmi sebagai negara bawahan kerajaan besar Tarumanagara.

Sedangkan permaisuri Jayasatyanagara adalah Ratna Manik putri dari raja dari kerajaan Malabar (kabupaten Bandung) bernama Sang Wisnubumi.

Dari Ratna Manik terlahir Sang Wiryabanyu yang terkemudian menjadi raja Indraprahasta III, 421 – 444 Masehi. Sang Wiryabanyu ini pernah berjasa menumpas huru-hara pimpinan Cakrawarman di zaman pemerintahan Sang Maharaja Wisnuwarman di Tarumanagara tahun 437 Masehi.

Permaisuri Sang Wiryabanyu berasal dari kerajaan Manukrawa (sepanjabg alur Sungai Cimanuk) bernama Putri Nilamsari, berputri Putri Suklawati yang di kemudian hari menjadi permaisuri Sang Maharaja Wisnuwarman, raja Tarumanagara IV.
Raja-raja kerajaan Indraprahasta adalah sbb:
Raja keempat: Sang Warmadewaji
Raja kelima: Sang Rakhariwangsa
Raja keenam: Sang Tirtamangga
Raja ketujuh: Sang Astadewa
Raja kedelapan: Sang Jayagranagara
Raja kesembilan: Sang Padnayasa
Raja kesepuluh: Sang Andabuwana
Raja kesebelas: Sang Wisnumurti
Raja keduabelas: Sang Tunggulbagara
Raja ketigabelas: Sang Padmahariwangsa, yang menjadi sponsor utama Sang Purbasora ketika merebut tahta Galuh.

Sang Padmahariwangsa berputra 3 orang : Citra Kirana, permaisuri Sang Purbasora. Wiratara, sebagai putra mahkota. Dan Gangga Kirana, istri dari istri Adipati Kosala, raja Wanagiri bawahan Indraprahasta.***
(Bersambung)