News  

Evaluasi Citarum, Satgas Susuri Sungai

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 yang digelar di Venue Indonesia Pavilion at COP 26 – UNFCCC, Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11/2021), Komandan Satuan Tugas Citarum, Ridwan Kamil memaparkan keberhasilan pemulihan Sungai Citarum yang akan menginjak tahun keempat.

Pemulihan Citarum penting diketahui dunia bukan hanya karena statusnya sebagai sungai terpanjang di Jawa Barat. Citarum yang memiliki panjang 270 kilometer itu telah turun temurun menjadi sumber kehidupan bagi 18 juta warga di 13 kabupaten/kota yang dilintasi DAS.

Sungai ini juga vital bagi kemakmuran 682.227 hektare lahan di 1.454 desa.

Baca Juga:  Seluruh Alun-alun di Jabar Ditutup saat Nataru

Pada pengukuran kualitas air 2018 menunjukkan Citarum dalam kondisi cemar berat setara Indeks Kualitas Air (IKA) 33,43 poin.

Namun angkanya terus membaik sejak 2020-2021 dan masuk kategori cemar ringan dengan IKA 55 poin.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, target awal sebetulnya kualitas air Citarum cemar sedang tapi kini bisa menjadi cemar ringan. Mutu air Citarum juga sudah masuk dalam kelas dua, di mana memungkinkan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan, mengairi tanaman atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama.

Baca Juga:  Mungkin Salah Sangka dengan Kerangkeng Manusia, Ini Pengakuan Mantan Penghuninya

Selain itu ada 26.231,24 hektare lahan kritis di sepanjang aliran DAS Citarum yang telah dihijaukan. Angka ini di atas dari target 2021 yang hanya 15.516,99 hektare. Target 2025 ada 80.174,99 lahan dihijaukan. Kemudian pengelolaan sampah juga sudah mencapai 2.700 ton per hari.