Seusai dikomersilkan, ia menjelaskan, pembuat wajit kini semskin menjamur dan diproduksi oleh sebagian besar warga Cililin.
Maraknya pembuat wajit ini, berdampak terhadap kepercayaan konsumen atas keaslian Wajit Cililin.
“Sekarang kenapa wajit banyak yang disebut engga asli, karena ketannya sudah dicampur dengan bahan-bahan lain, engga tahu apa. Kemudian mungkin beras, umbi-umbian, buah-buahan saya engga tahu,” jelasnya.
Dia mendapat beberapa laporan terkait wajit yang memiliki rasa seperti buah-buahan dan umbi-umbian.
Meski demikian, pihaknya belum bisa membuktikan kebenaran informasi tersebut karenaa belum memiliki bukti.
“Tapi kalau konsumen yang mengatakan hal itu patut dipercaya karena mereka mencari barang yang bagus dan mencari kepuasan,” ujarnya.
Menurut dia,, hal tersebut bisa menjadi ancaman bagi para pembuat Wajit Cililin karena masyarakat menggeneralisasikan nama Cililin yang secara otomatis bakal berdampak kepada para pengusaha wajit.




