“Untuk menghasilkan kualitas gula semut terbaik, bisa dilihat dari kandungan air niranya. Jumlah kandungan airnya harus 4 persen,” ucapnya.
Ia menyebut, saat ini permintaan gula semut Wangunsari tengah mengalami peningkatan, terutama dari daerah Karawang.
“Soalnya ada teman saya yang dari Karawang itu memasarkannya ke Bali, bahkan mau ke Kongo Kalau tidak pandemi mah,” ujarnya.
Dari usaha memproduksi gula semut, ia berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk puluhan warga di desanya.
“Di sini kurang lebih 40 orang yang bikin gula semut. Awalnya semua di bawah arahan saya, kalau sekarang udah banyak yang memasarkan. Jadi bukan saya aja, ada juga yang lain,” katanya.***
