Hal tersebut, dikarenakan kemampuan Disdukcapil Kabupaten Bandung hanya bisa melayani 300 per hari, tapi pada aplikasi tersebut dalam sehari bisa ada 4.000 pemohon
“Sampai saat ini ke Februari saja sudah penuh pemohon sekitar 9.000,” jelas Asep.
“Tapi Aplikasi Sakedap masih dipakai, sebab Sakedap itu memohon melalui aplikasi. Jadi, mereka bisa menentukan mau mencetak KTP atau memohon adminduk hari apa, misalnya mau besok, minggu depan, bulan depan, mereka menentukan sendiri dan nanti hasilnya disampaikan lewat pos,” paparnya.
Asep mengungkapkan, kesadaran warga Kabupaten Bandung dalam mengurus administrasi kependudukan cukup tinggi.
Namun, untuk urusan administrasi kependudukan itu bersifat dinamis, sehingga akan terus ada.
“Saya imbau kepada seluruh penduduk silahkan manfaatkan fasilitas yang ada. Tidak usah datang ke kabupaten, cukup ke kecamatan. Atau pada saat ada pelayanan keliling ke desa, manfaatkan fasilitas tersebut,” pungkasnya.***