“Karena dia menyimpulkan di mana atas penyampaian atas Ustaz Munarman tersebut menambah keyakinan saya dan anggota FPI yang lainnya atas kebenaran adanya khilafah Daulah Islamiyah. Saya tidak tanya khilafah Daulah Islamiyah, tiba-tiba dia menyimpulkan begitu, yang saya mau tanya ini pendapat dia, karena sudah mengaji terlebih dahulu atau karena saya?” tanya Munarman, seperti dilansir detik.com.
“Jadi Ustaz sampaikan ya, perlu sampaikan begini, saya yang bodoh Anda yang pintar, ya kan, kalau mau dibilang ya kan ini asbab daripada antum ya kan?” jawab saksi.
Saksi AM dengan suara meninggi menyebut segala bantahan Munarman tentang ISIS tidak relevan. Hal itu karena, kata saksi AM, Munarman tetap mengikuti acara pada 24-25 Januari 2015, padahal simbol-simbol ISIS sudah terpampang jelas di sana.
“Hah?” respons Munarman.
“Andaikata antum memang pada waktu itu menyampaikan kepada kami bahwa ini tidak benar, ya kan ini tak akan terjadi. Ya kan Anda mengatakan tidak mengatakan ISIS, tapi tahu simbol semua yang ada di sana, ya kan,” timpal saksi.
Munarman pun langsung memanggil saksi AM dengan nada tinggi. Hakim pun langsung menengahi keduanya.
“Saudara!” kata Munarman dengan suara meninggi.
Jaksa kemudian meminta Munarman mengganti pertanyaannya. Namun Munarman menolak.
“Izin, Majelis Hakim, sudah dijelaskan, tolong diganti pertanyaannya,” kata jaksa.
“Tidak, ini saya tetap di sini terserah saja,” jawab Munarman.
Sebelumnya, saksi Z menuding keluarganya meninggal akibat pemahaman yang diberikan Munarman. Tak tinggal diam, Munarman pun menyanggah pernyataan itu. Dia menyebut itu bukan salahnya, melainkan salah pemahaman saksi.
“Gentle-lah, saudara saya sudah meninggal akibat pemahaman Saudara!” kata saksi di PN Jaktim, Rabu (2/2/2022).
“Ya terserah, karena pemahaman Saudara yang salah, bukan salah saya!” balas Munarman.
Saksi Z menyebut keluarganya menjadi bulan-bulanan masyarakat karena dakwah yang disampaikan Munarman saat di Makassar. Namun Munarman menegaskan dirinya tidak meminta mereka berbaiat ke ISIS.
“Ada tidak saya menyuruh baiat?” tanya Munarman.
“Eh!” respons saksi Z.
“Eh!” dibalas Munarman.
“Ana keluarga dari FPI, semenjak antum datang ke Makassar, keluarga ana jadi bulan-bulanan akibat dakwah-dakwah antum, sampai mereka mati. Ingat, antum cuma sendiri ditahan, ana, kakak saya sudah meninggal, sudah berapa orang!” tegas saksi Z.
“Terkait pemahaman Saudara,” kata Munarman.
“Bukan pemahaman saya, itu akibat taklim antum!” jawab saksi Z.***