Dalam lain kesempatan, Rasulullah saw juga bersabda : Man Ahabba Ayyabshutha Lahu Firizqihi (Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya). Wayunsya-a Lahu Fii Atsarihi (Dan diakhirkan/dikenang bekasnya). Falyashil Rahimahu (Maka hendaklah bersilaturrahmi). (HR. Bukhari-Muslim).
Para Pembaca Yang Budiman!
Rasulullah saw menyampaikan pesan bahwa silaturrahmi itu dapat mengeratkan hubungan persaudaraan antar sesama. Lebih dari itu dapat membuahkan rizki serta membuahkan sebab panjang umur . Silaturrahmi juga termasuk perilaku orang yang bertaqwa, di mana padanya dijanjikan rezeki dan kemudahan, sebagai mana firman-Nya: Waman Yattaqillaha Yaje’al Lahu Makhrajan, barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Bahkan memberinya ruzki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.(QS. Athalaq. 2-3). Di lain lembar Quran, pada QS. Athalaq: 4 Allah berfirman; Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, nuscaya Allah menjadikan urusannya mudah baginya.
Panjang umur tersebut dapat ditafsirkan sebagai berikut ; orang yang biasa bersilaturrahmi senantiasa namanya disebut-sebut meskipun orangnya telah tiada. Ia dipuji dan selalu didoakan karena melaksanakan kewajiban sebagai saudara seolah-olah dirinya masih hidup. Tentang panjang umur secara lahiriyah bisa saja ditafsirkan dengan keberkahan panjang dalam usianya. Islam adalah agama persaudaraan, agama yang mengajarkan tanggungjawab untuk mempererat tali persaudaraan. Laa Yadkhulul Jannata Qaathi’un, tidak akan masuk sorga, orang yabg memutuskan tali persaudaraan. (HR. Bukharu-Muslim).
Marilah kita gunakan kesempatan hidup ini sebagai jembatan menuju ridha Allah swt, yakni persatuan umat atas dasar kasih sayang sesamanya. Niscaya Allah swt akan memanjangkan umur kita, dalam arti umur yang bermanfaat penuh hiasan amal kebajikan.
Akhirnya, semoga Allah melimpahkan inayah, taufiq beserta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin, Amin Allahunma Amin Ya Mujiibas-saalin )
