Tentu saja Kang Emha tidak kehilangan ciri khas dari gaya bahasanya, ke-khasan yang telah dimafhum oleh sesama penulis di lingkungan keluarga besar Panglawungan 13, markas besarnya di dunia kepenulisan.
Alhasil, dalam bentuk apapun tulisan Kang Emha selalu mengedepankan ciri tersendiri sebagaimana penulis-penulis lainnya.
Bahkan menurut gurunya yaitu Hj. Aam Amilia serta H. Abdullah Mustappa pengasuh Panglawungan 13 bahwa gaya tulisan Kang Emha menyerupai karya-karya Adang. S (Alm.) terutama seringkali muncul gurauan di sembarang tulisannya sekalipun tengah bercerita kesedihan.
Novel MBWP secara singkat bercerita tentang kolaborasi kehidupan alam halus dan juga alam kasar yang mengalir di balik tabir kenyataan; masa lalu dan masa kini.
Di sepanjang alirannya ditemui cinta, dendam, harapan, nafsu angkara juga sejumlah kejumawaan dan keistimewaan sang pelakon bernama manusia.
Buku novel MBWP tersebut tentu saja memerlukan kritik, selaras dengan keterbukaan penulisnya terutama dalam kualitas cetaknya.
Menurut Kang Emha, bahan dan dami novel tersebut telah “di-deum” sejak dari tahun 2018, hanya saja kesempatan cetaknya ya tahun ini, demikian katanya. Diterbitkan oleh Mujahid Press, ber-ISBN: 978-623-291-285-4, beralamat di Jalan Tambakan No. 06 Bojongkunci Pameungpeuk Bandung 40376, anggota IKAPI Jabar No.144/JBA/04. Novel ini juga dilengkapi testimoni dari para rekan sesama penulis disamping sambutan dari kata pengantar penerbit. Novel Mangsa Bulan Warna Peteng layak dibaca oleh siapapun dan kalangan apapun. Selamat untuk Kang Emha Ubaidillah.***