Saudara dan saudara, sahabat dan sahabat. Dunia banyak mereguk kesekatan dan melewatkan kesempatan.
Akan tetapi dunia juga ladang kita buat menuai hasilnya kelak di akhirat.
Harta simpanan yang di dalamnya tersimpan amal shalih yang mendekatkan kita kepada rahmat serta keredhaan Allah swt.
Orang berakal adalah mereka yang menjarah semua sisi dan waktu di dunia ini untuk kemudian mendahulukan simpanan di sisi Tuhannya dan menjadi kelonggaran baginya ketika kesedihannya menjadi berat, yaitu dimana seseorang melihat apa yang telah diperbuat, yaitu pada hari di mana harta serta anak cucu kita tiadalah bermanfaat.
“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan bapaknya. Dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukannya.”
Kita tinggalkan tahun, juga untaian siang beserta malam hari yang melipat segala yang ada di dalamnya. Baik itu kebaikan atau keburukan, maupun amal-amal yang memalukan.
Tak ada celah untuk kembali terkecuali dengan taubat nan tulus murni, kembali ke Dzat Azza Wajalla. Baginda Rasul saw bersabda kepada Sayidina Ibnu Umar ra: KUN FIDDUNYAA KA-ANNAKA GHARIIBUN AU ‘AABIRU SABIILIN yang artinya: Adalah kamu di dunia ini seakan-akan seorang pengembara atau seorang yang tengah melintasi jalanan.”