“Tadi (siang) kita rakor bersama kemenag untuk mengkaji faham itu (Khalifatul Muslimin), sehingga kita bisa tahu bagaimana penanganannya,” terangnya.
Setelah ada kesepahaman dengan berbagai pihak, lanjut dia, hasil pemetaan tersebut akan dibawa ke Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengambil langkah berikutnya.
“Untuk menyamakan persepsi dan bisa menentukan langkah selanjutnya. Alhamdulillah, hasil rakor berbagai elemen masyarakat siap membantu untuk mengatasi persoalan itu,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, penanggulangan pergerakan kelompok Khalifatul Muslimin ini tidak hanya satu sisi saja. Namun, harus secara konferehensif, mulai dari sosial, ekonomi, agama dan lainnya.
“Kita kaji juga faham ini dalam perspektif agama. Bagaimana langkah penanggulangan soal keagamaan serta kaitannya dengan masalah ekonomi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemennag) KBB, Asep Ismail mengaku siap mendukung Pemda untuk menangani kemunculan kelompok Khilafatul Muslimin.
Dalam waktu dekat, lebih lanjut Asep mengataksn bahwa pihaknya bersama ormas Islam lain akan berdialog bersama kelompok tersebut.
“Intinya kita Kementrian Agama siap membantu kondusifitas di Bandung Barat. Akan dilakukan pendekatan bersama ormas Islam dan MUI melalui silaturahmi. NKRI ini sudah harga mati. Kita akan luruskan terkait faham tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya, Video konvoi pengendara roda dua membawa bendera dan poster Khilafatul Muslimin disalah satu kawasan Kabupaten Bandung Barat tengah viral di media sosial (medsos).
Video berdurasi sekitar 32 detik tersebut mempertontonkan sejumlah pengendara roda dua berbaris dengan membawa bertuliskan khilafah.***