(Catatan Terjemahan Yosep Iskandar)
Bagian XXVII
Peristiwa ‘Heboh’ Pinangan dari Majapahit
SETELAH Prabu Ragamulya Luhur Prabawa meninggal dunia, tahta Kerajaan Sunda-Galuh dipegang oleh putranya yaitu Prabu Linggabuana, tahun 1274 Saka (Kira-kira 22 Pebruari 1450 M).
Dari pernikahannya dengan Dewi Lara Linsing (Putri Prabu Arya Kulon), di antaranya lahirlah:
- Putri sulung, yang oleh kakeknya diberi nama Putri Citraresmi. Sedangkan oleh ayahnya sendiri diberi nama Dyah Pitaloka, yang lahir di tahun 1339 M.
- Meninggal ketika masih bayi.
- Meninggal ketika masih bayi.
- Bungsu, bernama Pangeran Niskala Wastu Kancana, lahir 1348 M.
Dalam menjalankan roda pemerintahan Kerajaan Sunda, Prabu Maharaja Linggabuana termashur ‘adil palamarta’ disenangi ambarakyatnya.
Ia pun didampingi adiknya sebagai mangkubumi (patih; Sang Bunisora, mangkubumi Suradipati.
Ketika itu, ketenteraman keraton dihebohkan oleh kedatangan utusan dari keraton kerajaan besar Majapahit, yang dipimpin oleh Patih Madu sebagai tangan kanan dari mahapatih Gajah Mada.