Andai anggota tubuh itu merasa sakit maka akan dirasakan oleh seluruh tubuh, baik itu susah tidur ataupun panas dinginnya.”
Inilah gambaran bagaimana seharusnya sikap dan perilaku kaum mukminin; saling menghargai, saling menyayangi, dan saling merasakan duka dan bahagia.
Umat Islam terdahulu umumnya benar dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan keimanan.
Andai dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, bergetarlah hati mereka lalu semakin kokohlah iman mereka sehingga semakin tumbuh keyakinan beroleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Begitupun sebaliknya, bahwa menganggap iman tidak terlalu penting dengan melalaikan kitabullah akan menerima kehinaan, kekacauan dan kehancuran.
Mereka berbahagia karena terciptanya masarakat Islami yang mengedepankan ukhuwah islamiyah.
Para pembaca yang budiman!
Setelah masa keemasan mereka, datanglah umat-umat baru yang mengaku beragama Islam tetapi kitabullah mereka tinggalkan, sunnah-sunnah Rasulullah saw mereka hempaskan, apalagi fatwa para mufasirin dan muhadfitsin, mereka menganggapnya dongeng belaka.