Dengan demikian, menpora memastikan, pihaknya akan mengupayakan agar kompitisi ini bergulir kembali dengan berbagai perubahan dan transformasi yang dilakukan oleh PSSI, Pemerintah, dan Polri pasca peristiwa Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
“Mudah-mudahan semakin baik pengelolaan kompetisi kita dan pembinaan sepak bola kita secara umum,” katanya.
Terkait tanggal penyelenggaraan dan opsi-opsi apakah diselenggarakan secara bubble taua home away dan lain sebagainya, menpora menegaskan hal itu akan diputuskan setelah dilakukan Rapat Koordinasi bersama PSSI, PT. LIB, Kemenkes, BNBP (Satgas Covid-19), Polri dan PUPR.
“Tentu opsi-opsi itu pasti ada, tetapi kami belum bisa menyampaikan sekarang. Karena kita menunggu rakor, Jadi kalau ada rakor itu baru diputuskan seperti apa,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) LIB, Ferry Paulus, mengatakan, pihaknya telah membuatkan simulasi terkait dengan pelaksanaan kembali kompetisi, mengingat ada ada Piala AFF 2023 dan Piala Dunia U-20.
“Sehingga kita memang jemput bola dan gerak cepat untuk bisa mendapatkan kesempatan di kesempatan awal agar benar-benar ujung dari kompetisi ini bisa mendapatkan hasil yang baik. Sehingga tim nasional juga tidak terganggu dengan program yang sudah kita jadwalkan di dalam sequence dan juga jadwal-jadwal serta opsi yang kita sampaikan,” tujarnya.
Turut hadir dalam rakor ini antara lain Komisaris Utama PT. LIB, Direktur Keuangan, Direktur Operasional, dan Exco PSSI.