Distan Kabupaten Bandung Panen Perdana Padi Inpari Nutrizinc, Varietas Unggulan Bisa Atasi Stunting

POTENSINETWORK.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Bandung melakukan panen perdana padi Inpari Nutrizinc. Varietas padi tersebut diyakini dapat mengatasi masalah stunting, baik ditingkat Kabupaten Bandung maupun provinsi dan nasional.

Kadis Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Hj. Ningning Hendasah, M.Si., mengatakan di Kabupaten Bandung sendiri pada tahun 2022 memiliki lahan dengan luas 580 hektar yang ditanami padi Inpari Nutrizinc. Pada tahun 2023, kata Ningning, Pemerintah Kabupaten Bandung menargetkan 500 hektar lahan lagi sebagai lokasi penanaman padi Inpari Nutrizinc.

“Mudah-mudahan ini menjawab terkait dengan kondisi stunting yang ada di Kabupaten Bandung,” kata Ningning saat di temui Blk Kolam Renang Islarni Jl. Ciherang Banjaran, Sabtu (8/4/2023).

Baca Juga:  Dorong Industri, Ditjen Bea Cukai Beri Berbagai Fasilitas Kepabeanan

Ningning mengapresiasi penyuluh pertanian bersama stakeholder lainnya yang telah berperan sebagai garda terdepan untuk mensosialisasikan program-program dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.

“Mereka sangat tangguh karena PPL sendiri adalah untuk tempat konsultasi, sebagai edukasi dan inovasi yang ada di lapangan,” tutur Ningning.

“Kami berharap seluruh stakeholder berkolaborasi untuk menuntaskan stunting,” sambungnya.

Sementara menurut Koodinator penyuluh Pertanian Kecamatan Banjaran, Eruh Pujatmana, mengungkapkan produksi tanaman padi di Kecamatan Banjaran mencapai 6,2 ton per hektar.

Menurutnya hal tersebut sudah sangat menguntungkan bagi para petani. Bahkan, lanjut Eruh, bersama Pupuk Indonesia telah dilakukan uji tanah dan hasilnya kondisi tanah di Kecamatan Banjaran masih dalam kondisi terkendali.

Baca Juga:  Operasi Pasar di Karawang, 1.500 Kemasan Minyak Goreng Dijual Rp14.000 per Liter

Eruh menambahkan balai pertanian di Kecamatan Banjaran selalu mengadakan pelatihan di kantor BPP untuk meningkatkan pengetahuan baik itu terhadap penyuluhnya sendiri ataupun terhadap anggota kelompok tani.

“Dua minggu sekali juga selalu bertemu dengan petani untuk mencapai target yang di programkan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung,” pungkasnya.(Lily Setiadarma)