Syal
Dan syal inilah yang menarik perhatian saya.
Sampai disini mungkin anda bilang bahwa “Aku pun sering ko melihat bendera, syal dan simbol Palestina baik secara langsung maupun lewat media”.
Anda benar!
Tentu latar Belakang yang sangat panjang jika harus mengurai hal itu dan mudah-mudahan saya ada waktu lain untuk menuliskannya.
Lantas apa yang menarik ? Jangan-jangan penulis tidak senang terhadap Palestina ?
Seorang Pejabat Bupati menggunakan syal Palestina, adalah halyang menarik dalam photo itu.
Adagium
Adagium lama berlatar selorohan sering kita dengar.
Bahwa seorang bupati, jangankan tandatangan, tulisan dan perkataan hingga batuknya pun akan jadi kebijakan.
Jika anda berfikir saya tidak setuju terhadap penggunaan syal itu maka Anda salah.
Karena jauh sebelum konflik terakhir ini ramai, sehari-hari saya terbiasa memakai sarung, rompi, koko dan atribut lain yang bergambar Palestina.
Bukankah kita sering baca di WA, tulisan berikut akhir-akhir ini :
“Kami bersuara di Indonesia, menggunakan simbol-simbol dan berdonasi sementara jaraknya sangat jauh dengan Palestina”.
“Mungkin ini semua tidak akan merubah keadaan di sana”.