Ekonomi Kreatif dalam Geliat Kemajuan Perekonomian Indonesia Era 4.0

ekonomi
Kriya, salah satu subsektor ekonomi kreatif menjadi andalan kekuatan baru penyokong perekonomian Indonesia. Foto: Potensinetwork/kemenparekraf.go.id/Aprianto

Cakupan dalam KBLI

Setelah menyimak mengenai uraian pengertian ekraf serta pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi Indonesia secara umum, ada baiknya kita juga mengarahkan perhatian kepada hal-hal mengenai cakupan aktivitas ekraf.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah membukukan cakupan aktivitas ekraf bersumber dari Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020.

Penyusunan KBLI Bidang Pariwisata dan KBLI Bidang Ekonomi Kreatif itu sendiri sebagai usaha publikasi Kemenparekraf/Baparekraf kepada khalayak agar publik memahami pedoman umum penyediaan informasi aktivitas kegiatan usaha di bidang pariwisata dan ekraf Indonesia.

Baca Juga:  Tingkatkan Perekonomian Masyarakat, Kades Pasirmulya Kembangkan Desa Wisata

Artinya, sebagai pedoman dasar pengembangan usaha di bidang pariwisata dan ekraf Indonesia menjadikan usaha lebih terarah.

Hal ini pun mencegah tumpang tindih pengembangan diantara pihak-pihak lain yang juga sama-sama memiliki konsentrasi terhadap usaha pemajuan ekonomi Indonesia.

Hadirnya KBLI Bidang Pariwisata dan KBLI Bidang Ekonomi Kreatif selain mengacu kepada UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, klasifikasi rinci mendasarkan kepada berbagai aturan atau kesepakatan internasional.

Sebut diantaranya International Recommendations for Tourism Statistic (IRTS) tahun 2008 untuk aktivitas Pariwisata.

Baca Juga:  Wow! Meski Mahal Tiket Formula E Hampir Ludes Terjual

Ada juga klasifikasi berdasarkan Australia’s Cultural and Creative Activity Satellite Accounts (ACCSA) tahun 2020.

Upaya memadukan dengan ketentuan kepariwisataan dan ekonomi kreatif Indonesia dengan konsensus kepariwisataan dunia itu, menunjukan bagaimana komitmen pemerintah menyetarakan usaha kepariwisataan Indonesia dengan pola pergerakan kepariwisataan dunia internasional.

Kepariwisataan dan ekraf saat ini betul-betul sudah menjadi fokus penting dunia sehingga tidak ada pilihan Indonesia untuk beradaptasi dengan perkembangan tersebut, apabila ingin sama-sama meraih kemajuan ekonomi diantara negara-negara sahabat.