Konsistensi Perjuangan Melawan Ketidakadilan, Suara-Suara Kaum Kecil dalam Haol Akbar Ke-7 Pendiri AJI dan Garda Kemerdekaan, Ahmad Taufik

haol
Suasana Haol Akbar Ke-7 wafatnya Ahmad Taufik serta mengenang meninggalnya Husein Hashem Jaya Negara, Imam Hazairin, dan Joko di KLinik Pijat Prima Tunanetra dan Kajian Nurhasanah. (Foto: potensinetwork.com/Aprianto)

Keteladanan

23 Maret 2017, tepat seorang Ahmad Taufik menghembuskan nafas terakhir. Ia adalah seorang jurnalis yang bekerja di Tempo. Ia juga menjadi pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Garda Kemerdekaan.

Ahmad Taufik meninggal di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, karena sakit kanker paru-paru.

Demikian juga, bahwa dalam acara Haol Akbar tersebut, para peserta mengenang sosok-sosok seperti Husein Hashem Jaya Negara, Imam Hazairin, dan Joko.

Nama-nama tersebut di atas adalah mereka sebagai guru, kawan, dan sahabat. Sosok-sosok itu kerap menajdi tempat belajar hingga berkeluh kesah para kaum-kaum kecil perkotaan.

Baca Juga:  Wayang dan Misi Agama Islam di Nusantara

Ketulusan sikap-sikap mereka dalam memperjuangkan kelompok-kelompok lemah, terus hadir dalam benak Kang Iman beserta rekan.

Pada kesempatan sama, Aktivis Garda Kemerdekaan, Fuad Rinaldi atau Kang Fuad, sebagai kawan bahkan sahabat dekat dengan para almarhum semasa hidup itu, memiliki cerita khusus dan pengalaman mendalam saat-saat bersamanya.

Fuad Rinaldi mengungkapkan keharuan dalam dirinya saat mengenang semua hal yang ia ketahui tentang keberadaan para almarhum.

Selain sempat belajar atau menuntut ilmu dalam sejumlah kajian-kajian mencerahkan, kerap pula mereka itu menunjukan teladan kebaikan dalam proses hidup bersosial.

Baca Juga:  Mantan Supermodel dari Keluarga Pastur Ini Akui Temukan Fakta Menarik Setelah Masuk Islam

Konsistensi perjuangan mereka, kata Kang Fuad, inilah poin penting yang harus terus dijaga. Melalui Haol Akbar, banyak hal penting dapat dibahas kembali dan dicerna ulang dalam rangka mempertajam pemahaman pokok-pokok pikiran meraka semasa hidup.

Perjuangan hari ini masih terasa berat terutama saat menghadapi fenomena-fenomena sosial kemasyarakatan bahkan politik di sekekiling kita serta manca negara.

Perlu banyak sikap-sikap berani untuk terus diambil dan ditegakkan. Kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia kerap terbelenggu praktek kebijakan penguasa dzalim.

Baca Juga:  Jangan Campur Batas Wilayah Administrasi dengan Budaya

Bahkan, dalam tataran luas manca negara, bagaimana rakyat dunia merasakan betul sikap-sikap tidak adil dari para penguasa pongah dunia seperti sering ditunjukan oleh meraka dalam peristiwa-peristiwa tragis seperti peperangan yang dilancarkan oleh Amerika Serikat, Israel, dan para sekutunya.

Dampak luas dari salah terap kebijakan dan masifnya pembelengguan terhadap makna-makna kemerdekaan hakiki bangsa-bangsa di dunia, menimbulkan kesengsaraan manusia secara berkepanjangan.

Indonesia tentunya merasakan betul bagaimana hal itu terjadi. Kesulitan demi kesulitan rakyat semakin teralami sepanjang waktu.

haol
Aktivis Garda Kemerdekaan, Fuad Rinaldi beserta rekan saat melakukan foto bersama usai acara Haol Akbar Ke-7 wafatnya Ahmad Taufik. (Foto: potensinetwork.com/Aprianto)
Editor: A. Prianto