Konsistensi Perjuangan Melawan Ketidakadilan, Suara-Suara Kaum Kecil dalam Haol Akbar Ke-7 Pendiri AJI dan Garda Kemerdekaan, Ahmad Taufik

haol
Suasana Haol Akbar Ke-7 wafatnya Ahmad Taufik serta mengenang meninggalnya Husein Hashem Jaya Negara, Imam Hazairin, dan Joko di KLinik Pijat Prima Tunanetra dan Kajian Nurhasanah. (Foto: potensinetwork.com/Aprianto)

BANDUNG, POTENSINETWORK.COM– Sesuai prediksi bahwa hujan akan turun sore itu, sejak awal panitia mencoba mengantisipasinya dengan memasang tenda terpal di lokasi acara.

Para undangan sudah berusaha duduk rapi di atas karpet yang digelar menutup permukaan jalan.

Selasa, 2 April 2024 ini, sejumlah orang mengadakan Haol Akbar Ke-7 wafatnya Ahmad Taufik serta mengenang sejumlah nama yang juga sudah meninggal yaitu Husein Hashem Jaya Negara, Imam Hazairin, dan Joko.

Acara berlangsung di Jalan Puyuh Dalam I Sadangserang Coblong Kota Bandung, tepat di lokasi Klinik Pijat Prima Tunanetra dan Kajian Nurhasanah.

Baca Juga:  Rayakan Tahun Baru Islam, Ketua DPRD Kabupaten Bandung Apresiasi Pawai Taaruf dan Istighosah

Peserta Haol Akbar itu sebagian besar terdiri dari kaum disabilitas netra. Sejak sore meraka secara bersamaan tengah menuntaskan bacaan Ayat Suci Al-Qur’an atau hataman selama Bulan Ramadan 1445 H.

Mereka berkumpul bersama para pembimbing klinik dan lembaga kajian serta sejumlah donatur acara bakti sosial.

Kepala Klinik Pijat Prima Tunanetra sekaligus Ketua Lembaga Kajian Nurhasanah, Sukirman atau akrab disapa Kang Iman, pada tengah-tengah acara itu mengungkapkan, bahwa acara Haol Akbar saat ini merupakan usaha ia dan rekan-rekannya mengenang perjuangan sahabat-sahabat seperjuangan mereka.

Baca Juga:  Film Berbahasa Sunda "Nana" Tayang di Festival Film Internasional Berlin

Ahmad Taufik, dalam pandangan Kang Iman, selain terkenal sebagai seorang wartawan senior Surat Kabar Tempo, termasuk sosok penuh perhatian kepada kaum disabilitas.

Editor: A. Prianto