Kolaborasi TelU dan PKBM Sukamulya, Tingkatkan Kreativitas dan Jaringan Bisnis Warga di KWK Literasi Sukamulya

telU PKM ok
Foto bersama seluruh perangkat pendukung PKM TelU dan mitra di Bandung belum lama ini. (Foto: potensinetwork.com/Istimewa)

KOTA BANDUNG, POTENSINETWORK.COM– Kolaborasi Telkom University (TelU) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sukamulya menghadirkan inovasi baru untuk meningkatkan kreativitas dan memperluas jaringan bisnis warga di Kawasan Wisata Kreatif (KWK) Literasi Sukamulya Kota Bandung melalui pelatihan Canva, Senin, 30 Desember 2024. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi pelaku UMKM, pegiat komunitas, dan masyarakat sekitar untuk menggali potensi digital. Tidak hanya memberikan pemahaman teknis, program ini juga membuka peluang besar dalam pengembangan usaha berbasis kreativitas digital, sehingga semakin memperkokoh posisi KWK Literasi Sukamulya sebagai pusat pemberdayaan literasi, ekonomi, dan inovasi komunitas.

Ketua kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis TelU, Fauzan Aziz, S.M.B., M.B.A., mengatakan bahwa program ini merupakan kegiatan dalam rangka kemitraan pendidikan dan pelaksanaan PKM Kampus TelU dan bertujuan untuk peningkatan kewirausahaan digital pada komunitas ekonomi kreatif dengan pemanfaatan aplikasi desain digital untuk inovasi dan solusi berkelanjutan.

Selebihnya, melalui kegiatan ini, Fauzan Aziz, menekankan kebermanfaatan pelatihan bagi peserta diantaranya, peserta dapat memiliki keterampilan menggunakan aplikasi desain digital Canva untuk inovasi bisnis, mendapatkan akses Canva Premium secara gratis, menggali ide-ide kreatif untuk meningkatkan daya saing, membuka peluang memperluas jaringan sesama UMKM, dan kampus TelU pun memberikan souvenir menarik bagi peserta.

Nicky Puspitasari, M.Pd., selaku perwakilan dari PKBM Sukamulya, memberikan sambutan baik atas kerjasama kemitraan tersebut. Nicky Puspitasari meyakini bahwa program PKM TelU mampu memberi nilai tambah kepada bentuk kreativitas yang selama ini sudah berlangsung di lingkungan komunitas KWK Literasi dan PKBM Sukamulya.

Demikian pula halnya, Nicky Puspitasari menunjukan kebermanfaatan program PKM TelU tersebut yaitu dengan hadirnya sejumlah peserta program mulai dari Pengelola PKBM Sukamulya, Karang Taruna RW 04 Kelurahan Sukamulya, para guru Pendidikan Anak Usia Dini, Pelaku UMKM, pegiat PKK Kelurahan, serta peserta lainnya. Mereka begitu antusias mengikuti program dan menyerap berbagai pengetahuan dari sejumlah narasumber pada saat itu.

Dengan adanya kegiatan ini, Nicky Puspitasari menyampaikan ucapan terima kasihnya. Ia pun menyambut baik harapan kampus TelU untuk melaksanakan kegiatan serupa secara berkelanjutan di lingkungan KWK Literasi Sukamulya Cinambo.

Content Marketing Strategi

Suatu pengalaman berharga bagi para peserta pada sesi pelatihan tersebut. Bagaimana tidak, pelatihan Canva TelU langsung menghadirkan pemateri seorang dosen sekaligus mahasiswa kandidat doktor, yaitu Arlin Ferlina M.T., S.E., M.M. Pada kesempatan itu Arlin Ferlina menyampaikan sejumlah pemahaman penting dunia digital seperti “Content Marketing Strategi”.

Dalam pemaparannya, Arlin Ferlina mengupas sejumlah poin termasuk dalam Content Marketing Strategi antara lain, persona audiens, posisioning merek, misi pemasaran konten, business case, dan action plant. Poin-poin tersebut memiliki pengertian masing-masing dalam konteks pengembangan usaha berbasis kreativitas digital.

Pemaparan pemateri TelU oleh seorang dosen sekaligus mahasiswa kandidat Doktor, yaitu Arlin Ferlina M.T., S.E., M.M., di hadapan peserta. (Foto: potensinetwork.com/Aprianto)
Pemaparan pemateri TelU oleh seorang dosen sekaligus mahasiswa kandidat Doktor, yaitu Arlin Ferlina M.T., S.E., M.M., di hadapan peserta. (Foto: potensinetwork.com/Aprianto)

Penjelasan mengenai poin-poin itu lebih secara rinci seperti tentang persona audiens, bahwa persona audiens itu merupakan gambaran semi-fiktif dari target audiens yang dibuat berdasarkan data demografis, psikografis, perilaku, dan kebutuhan pelanggan. Tujuannya adalah untuk memahami siapa yang menjadi target utama pemasaran konten. Manfaatnya sendiri yaitu membantu menentukan jenis konten, format, dan platform yang paling relevan.

Lalu mengenai posisi merek, istilah ini menjelaskan bagaimana cara audiens memandang merek seorang pelaku bisnis dibandingkan dengan pesaingnya. Cara pandang ini mencakup nilai keunikan pada merek si pelaku bisnis. Tentunya, dengan memahami hal ini, maka ada nilai manfaat bagi pelaku bisnis seperti dapat membantu menciptakan identitas yang konsisten dalam konten.

Kemudian tentang misi pemasaran konten, hal ini merujuk kepada pengertian tentang pernyataan tujuan dari upaya pemasaran konten. Upaya ini menjelaskan alasan di balik pembuatan konten dan nilai yang ingin disampaikan kepada audiens. Memahami tentang misi pemasaran konten, maka ada manfaat bisa kita peroleh diantaranya yaitu menyediakan arah strategis dalam pembuatan konten.

Istilah business case, menjelaskan mengenai analisis nilai bisnis dari strategi pemasaran konten, mencakup potensi pengembalian investasi (ROI) serta biaya dan sumber daya yang dibutuhkan. Manfaat dari poin ini yaitu membantu meyakinkan pemangku kepentingan tentang pentingnya strategi konten.

Kemudian yang terkahir, tentang action plan, yaitu langkah-langkah konkret yang dirancang untuk mengimplementasikan strategi pemasaran konten. Strategi ini melibatkan jadwal, tanggung jawab tim, dan alat yang digunakan. Tentunya manfaat strategi ini begitu penting karena pelaku bisnis dapat memastikan pelaksanaan strategi yang terorganisasi dan terukur.

Penjelasan Arlin Ferlina kemudian mengarah kepada simpulan pemahaman bahwa strategi ini saling terkait dan harus diintegrasikan untuk mencapai hasil yang optimal. Memahami audiens, memperkuat posisi merek, memiliki misi yang jelas, menghitung potensi manfaat bisnis, dan melaksanakan rencana dengan baik adalah kunci sukses pemasaran konten.

Pada pertengahan acara, ada sesuatu menarik dari Arlin Ferlina untuk PKBM Sukamulya. Arlin Ferlina mempersembahkan buku terbarunya sebagai salah satu karya yang ia tulis selama menjalani proses karirnya baik sebagai dosen dan juga penulis.

Antusiasme peserta kemudian nampak pula dalam sesi praktek menggunakan Canva. Melalui perangkat handphone dan laptop masing-masing peserta, pemateri praktek Canva dari TelU, Daichi Junior Alfrian Susanto beserta tim, mengajak para peserta menemukan langkah-langkah praktis menggunakan Canva untuk membuat konten penunjang bisnis.


Pemberian cindera mata dari Ketua kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis TelU, Fauzan Aziz, S.M.B., M.B.A., kepada peserta. (Foto: potensinetwork.com/Aprianto)

Para peserta mampu menghasilkan karya berupa konten kreatif dari Canva. Hasil dari praktek ini sontak menghadirkan inspirasi bisnis bagi para peserta. Peserta pun mendapatkan sejumlah souvenir menarik dari panitia karena keberhasilan mereka membuat konten kreatif terbaik.

Sejumlah pihak dalam pelaksanan program tersebut sangat tercerahkan dan mereka merasa bahwa waktu pelaksanaan kegiatan terasa terlalu singkat. Pada akhirnya muncul harapan bahwa kegiatan serupa bisa terselenggara kembali pada masa-masa mendatang. (Teguh Ari Prianto/Nendy S.)