News  

Dukungan Bunda Literasi Kabupaten Bandung terhadap Inovasi Kampung Bedas Literat

Bunda Literasi

KAB. BANDUNG, Potensinetwork.com – Komitmen dalam membangun budaya literasi di Kabupaten Bandung kembali diperkuat dengan dukungan penuh dari Bunda Literasi Kabupaten Bandung, Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pd.I., M.M., terhadap inovasi Kampung Bedas Literat (KABELAT).

Inovasi ini merupakan gagasan dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Bandung, H. Teguh Purwayadi, S.STP., M.Si., yang juga menjadi bagian dari proyek perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Tahun 2025.

Bunda Literasi Kabupaten Bandung menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program ini yang dinilai mampu menjawab tantangan belum optimalnya minat baca masyarakat.

Baca Juga:  ASN Pemkab Bandung Peringati HKN, Bupati Bandung: Hari Kebangkitan Nasional adalah Hari Bersejarah

Ia pun menegaskan komitmennya untuk turut menggerakkan para Bunda Literasi yang telah dibentuk hingga ke tingkat RW, sebagai garda terdepan dalam penguatan literasi keluarga dan lingkungan.

“Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan komunitas, saya percaya Kabelat akan menjadi tonggak penting dalam membumikan literasi dari desa hingga kota, dari rumah hingga ruang publik. Ini adalah langkah strategis untuk menciptakan masyarakat Kabupaten Bandung yang cerdas, kritis, dan berdaya saing,” tutur Hj. Emma Dety dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025).

Program Kabelat sendiri hadir sebagai gerakan literasi berbasis komunitas atau wilayah, yang bertujuan meningkatkan akses, minat, dan kebiasaan membaca melalui partisipasi aktif masyarakat di lingkungan terkecil.

Baca Juga:  Kendalikan Inflasi, Bank Indonesia Berikan Bantuan 5000 Bibit Cabe Kepada Kelompok Tani Hurip Jaya

“Inovasi ini mengusung prinsip kolaboratif antara pemerintah daerah, pegiat literasi, dan masyarakat lokal,” katanya.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para Bunda Literasi di seluruh pelosok Kabupaten Bandung, diharapkan Kampung Bedas Literat mampu menjadi gerakan nyata dan berkelanjutan dalam membangun budaya literasi yang inklusif dan menyeluruh.**