“Mungkin mereka bernasib sial atas kepanikan yang terjadi, karena pembuat kepanikan jelas mendapat angin dari aksi ini. Tentara kami kini tetap berada di dalam wilayah kami sendiri, dan saya membayangkan jangan-jangan AS akan menginvasi Ukraina karena kampanye panik tersebut sudah menyebar,” ujarnya via Twitter.
AS dikabarkan berencana mengirim 3 ribu tentara tambahan ke Polandia beberapa hari mendatang, demi membantu NATO dan meyakinkan sekutunya di sana. Saat ini, sudah ada lebih dari 8.500 tentara yang disiagakan AS di Eropa.
Sebelumnya, gambar satelit komersial dari AS menunjukkan pengerahan militer Rusia baru di beberapa lokasi dekat perbatasan Ukraina.
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada NBC News pada Kamis (10/2) waktu setempat bahwa hal-hal di Ukraina “bisa menjadi gila dengan cepat.” Setelah itu, Biden melakukan panggilan darurat dengan para pemimpin Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Polandia dan Rumania, serta kepala NATO dan Uni Eropa.
Mereka sepakat untuk melakukan upaya terkoordinasi demi mencegah agresi Rusia, termasuk dengan siap untuk memaksakan “konsekuensi besar dan biaya ekonomi yang parah” jika memilih eskalasi militer.***