Jabar Taklukan Dunia Lewat Komoditas Kopi

Foto: humas jabar

“Sejarah kopi di Indonesia itu di Jawa Barat. Dibawa oleh Pemerintah Kolonial Belanda, makanya ada Gunung Malabar. Malabar itu sebenarnya nama tempat di India. Namun oleh Pemerintah Kolonial dijadikan nama gunung di Indonesia, maka lahirlah Gunung Malabar,” ujarnya.

“Ada pandemi di masa lalu, di mana kopi enggak laku. Kemudian diubahlah semua perkebunan kopi menjadi teh. Jadi semua perkebunan teh itu dulunya adalah kopi. Sekarang kopi lagi naik daun dibandingkan dengan teh,” ungkapnya.

Di sisi lain, menurutnya, penjualan kopi ke beberapa negara juga semakin mudah dengan adanya teknologi digital. Ini sejalan dengan Program Petani Milenial yang ingin membuktikan warga yang tinggal di desa pun bisa memiliki penghasilan seperti di kota. 

Baca Juga:  Menkeu: Optimalisasi Penggunaan Dana Desa Lindungi Warga Termiskin

“Senikmat-nikmatnya hidup itu tinggal di desa rezeki Jakarta, bisnis ke Amerika. Dulu tidak mungkin, tapi sekarang mungkin karena ada teknologi yang memudahkan,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Bpidang Hubungan Antar Lembaga, Luhur Pradjarto, mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen untuk menyejahterakan para anggota koperasi, maupun pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Atas dasar itu, pihaknya memberikan apresiasi yang besar atas pelepasan ekspor kopi yang dilakukan pada tempo hari itu.

Baca Juga:  Jabar Siap PTM 100 Persen, Sesuaikan Evaluasi Nataru

Apalagi, lanjutnya, kopi merupakan komoditas potensial kebanggaan Indonesia.