[Khutbah Jumat] Menyambut Tahun Baru Hijriyah, Muharam sebagai Bulan Allah

Pembaca yang budiman! Perjuangan menegakkan agama tauhid ini adalah sebuah keniscayaan buat kita sebagai pemeluknya.

Bukan bagi pemeluk agama lainnya, sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al-Baqarah ayat 120: WALANTARDHA ANKALYAHUDU WALANNASHARA HATTA TATTABI’A MILLATAHUM; Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang (tentram hati) kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Bila kita perhatikan ayat di atas, sangat jelas bahwa orang-orang di luar Islam akan selalu berusaha menghancurkan Islam.

Mereka terus menerus mencari peluang untuk menarik orang-orang Islam masuk ke dalam agama mereka.

Baca Juga:  Dirjen PAI Kemenag Buka Rekrutmen Calon Pelatih Provinsi PKB Guru PAI Tahap-2

Mengenang peristiwa hijrah nabi sungguh penuh suka duka dan sangat berbahaya karena memang dilatarbelakangi tekanan-tekanan para kafirin Quresy.

Begitu berat dan ngeri tekanan tersebut sehingga Allah swt mewahyukan anjuran evakuasi besar-besaran, yaitu hijrah dari Mekkah ke Madinah yang juga melalui aral melintang sangat berat dan berbahaya karena para kafirin Quraisy terus-terusan menghalang-halanginya, bahkan keberadaan Rasulullah saw di rumah Sayidina Ali muda pun dikepung secara ketat dan beliau saw target utama untuk dilenyapkan.

Namun berkat kecerdikan Beliau saw serta kesediaan Sayidina Ali kw sebagai ‘balamati’ berhasil lolos untuk selanjutnya meluncur berevakuasi puluhan kilometer ke arah goa Tsur menemui Sayidina Abu Bakar ra. Dan menetap di sana hingga pagi harinya.

Baca Juga:  Optimisme Tumbuh dari Memahami Sejarah Kecamatan Panyileukan, Bandung Siap Sambut Indonesia Emas 2045

Setelah kita masuki tahun baru hijrah, selain harus meningkatkan semangat perjuangan membela agama Islam. Penting pula buat kita menengok ke belakang; adakah sesuatu yang indah dan bermanfaat dari amal-amalan kita untuk kesejateraan sesama? Lalu kita koreksi dan segera perbaiki untuk kemudian melangkah penuh hati-hati memasuki bulan Muharram di tahun baru hijriyah ini dan beritikad berbuat kebajikan lebih banyak dari pada tahun-tahun sebelumnya. Allah swt berfirman di dalam QS. Faathir: 37: “dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berfikir, dan apakah tidak datang kepadamu pemberi peringatan?”

Baca Juga:  KHUTBAH JUMAT, Bersyukur Atas Kelahiran Pancasila