Poros Alumni Gerakan Pro Demokrasi, Kang Fuad, Khawatirkan Pendekatan Militer Ala Prabowo Subianto dalam Debat Capres akan Hadirkan Pemerintahan Otoritarianisme Militeristik

poros
Analisa Poros Alumni Gerakan Pro Demokrasi usai debat capres Pemilu 2024 sesi III, Foto: Potensi Network/news.detik.com/Aprianto

BANDUNG, POTENSINETWORK.COM– Usai Debat Calon Presiden (capres) Pemilu 2024 sesi III, terdapat sejumlah analisa Poros Alumni Gerakan Pro Demokrasi.

Hal awal dalam sorotan Poros Alumni Gerakan Pro Demokrasi itu mengenai pendekatan militer ala Prabowo Subianto.

Ketua Poros Alumni Gerakan Pro Demokrasi Fuad Rinali atau Kang Fuad, mengaku mengkhawatikan pendekatan militer ala Prabowo Subianto.

Menurut Kang Fuad, akan menghadirkan pemerintahan otoritarianisme militeristik paa masa yang akan datang.

Analisa Kang Fuad sebagaimana telah tersampaikan kepada meja Redaksi potensinetwork.com Minggu, 7 Januari 2024, mengurai hal-hal tersebut di bawah ini.

Menurut Kang Fuad, bahwa pada debat capres tersebut, pihaknya berbicara tentang masa depan pertahanan negara, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.

Dalam hal pertahanan dan keamanan ini, Kata Kang Fuad, kita tidak bisa meremehkannya urusan berkaitan mengukir jalannya bangsa ke depan.

Ada perbedaan pendekatan yang sangat penting dalam memandang pertahanan dan keamanan Negara dari ketiga capres ini.

Kang Fuad menyatakan, pertama, bahwa Pak Ganjar Pranowo memiliki visi berbeda dengan Anis Baswedan dan Prabowo Subianto.

Ganjar Pranowo menitikberatkan pada Pertahanan Rakyat Semesta, mencakup reformasi polisi sebagai bagian dari kekuatan sipil dalam mengamankan ketertiban dan keamanan.

Bagaimana polisi untuk berjuang menjadi pelayan masyarakat dengan mengkonkritkan sifat dan sosok Hoegang.

sosok Hoegang sebagai tokoh dunia kepolisian, terkenal sederhana selama bertugas menjadi polisi sebagai landasan pengayom masyarakat.

Berbeda dengan pendekatan Prabowo yang lebih menekankan pada penguatan militer semata.

Kekuatan militer semata dalam berbicara tentang masa depan pertahanan negara kita, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Sedangkan Anis Baswedan, kata Kang Fuad, visi beliau terhadap pertahanan masih berkutat pada (masalah-red) kesejahteraan prajurit. Memang program ini harus terus berjalan.

Akan tetapi dalam visi pertahanan yang disampaikan oleh Anis Baswedan adalah hal yang memang sudah terlaksana oleh pemerintahan sebelumnya.

Sementara Ganjar Pranowo, membahas tema debat capres secara komprehensif mengenai masa depan pertahanan negara kita, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.