Terlebih, tingkat ketahanan cabai lebih rentan.
“Kita kurangi stok minyak dan cabai takut gak laku nanti rugi. Apalagi cabai kan rentan busuk, nanti sayang gak ke jual,” terangnya.
Sementara itu, Pedagang Gorengan di kawasan Padalarang, Ade (57) mengaku bingun dengan kondisi minyak terus naik.
Jika dia menaikan harga gorengan, dirinya khawatir akan tidak laku.
“Bingun, minyak naik tapi mau menaikkan gorengan nanti tak ada yang beli. Kalau gak dinaikkan, untungnya tipis sekali,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Bandung Barat, Asep Anjar mengatakan, kenaikan harga cabai rawit merah dipicu faktor alam.
“Stok cabai rawit merah itu kan berasal dari luar, jadi berdasarkan pemantauan banyak daerah penghasil cabai rawit gagal panen karena banjir, maupun yang lainnya,” katanya.
