Isu Invasi Rusia ke Ukraina, Pasar Keuangan Indonesia Ditutup tidak Kompak

“Jika konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina bisa dhindari, maka akan memberikan kelegaan. Namun masih banyak kekhawatiran menunggu,” sebut Ball, seperti dikutip dari Reuters.

Namun, pihak Ukraina sepertinya masih menilai bahwa Rusia bisa menyerang kapan saja. Volodymyr Zelenskiy, Presiden Ukraina, menyatakan ada kemungkinan invasi Rusia terjadi pada 16 Februari atau Rabu ini.

“Kami mendesak para pejabat pemerintah, politisi, dan dunia usaha yang telah meninggalkan Ukraina untuk kembali dalam 24 jam. Kami sudah diberi tahu bahwa 16 Februari akan menjadi hari serangan Rusia. Kita akan membuat hari itu sebagai hari persatuan,” terang Zelenskiy, seperti dikutip dari Reuters

Baca Juga:  Hampir Capai 20 Ribu Kasus, Geo Dipa Energi Gelar Sosialisasi Cegah Stunting Bersama Dinkes

Sentimen ketiga, kali ini dari dalam negeri, adalah rilis data perdagangan internasional oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan nilai ekspor Januari 2022 naik 37,18% dari Januari 2021.
Sementara impor diperkirakan tumbuh tinggi, mencapai 53,98% yoy. Hasilnya, neraca perdagangan tetap surplus tetapi ‘hanya’ US$ 314 juta.

Meski masih surplus, tetapi berkurang dibandingkan Desember 2021 yang mencapai US$ 1,02 miliar. Surplus di bawah US$ 1 miliar kali terakhir terjadi pada Mei 2020.

Baca Juga:  Invasi, Tim Haas F1 Akhiri Kontrak dengan Pembalap Nikita Mazepin dan Promotor Grand Prix Rusia

Sejatinya tanda-tanda penurunan neraca perdagangan ini sudah terlihat dalam rilis cadangan devisa. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa per akhir Januari 2022 sebesar US$ 141,3 miliar. Turun US$ 3,6 miliar dari bulan sebelumnya.

“Penurunan posisi cadangan devisa pada Januari 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di Bank Indonesia antara lain sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan membaiknya aktivitas perekonomian,” sebut keterangan tertulis BI.