Praniko juga menyatakan apresiasi atas pencapaian pendapatan PBB Kabupaten Bandung tahun 2021.
“Kita apresiasi di 2021 pendapatan itu naik hampir Rp 220 miliar, dengan kepemimpinan bupati sekarang, sehingga bisa memenuhi kebutuhan, walaupun belum signifikan,” kata Praniko.
Menurut Praniko, kebutuhan Pemda sekarang pada dasarnya kebutuhan baru. Seperti Insentiif guru ngaji, yang kedua adanya insentif RT dan RW serta adanya dana bergulir sebesar Rp 40 miliar serta ada asuransi tani dan lainnya.
Karena itu pihaknya mendorong untuk mendapatkan pendapatan yang besar. “Kita semangatnya untuk pendapatan yang lebih tinggi supaya angka-angka ini tidak stagnan, akan ada perubahan tergantung jumlah pendapatan yang kita gali di 2023 nanti,” ucapnya.
Terkait insentif atau penghapusa denda apakah akan dilakukan kembali tahun berikutnya? Menurut Praniko, waktu insentif diberlakukan itu karena pandemi, untuk meringankan masyarakat.
“Dalam hal memberikan insentif ini tentunya tidak melanggar regulasi. Dalam keadaan mendesak, masyarakat perlu keringanan dan pemerintah juga perlu ada masukan,.Kalau sekarang apakah masih dikatakan dalam keadaan pandemi, sehinga masyarakatnya perlu dibantu? Nanti akan dibahas dalam rapat di komisi dengan Bapenda,” katanya.”
Terkait pagu indikatif anggaran Musrenbang 2023 mengalami penurunan sampai ke tingkat desa, , menurut Praniko sebenarnya pagu tersebut tidak turun. Karena ada belanja baru yang dibawa oleh visi misi Bupati sekarang.