Haru Bahagia Jamaah Menyaksikan Tibanya Artefak Rambut Rasul SAW di Pondok Pesantren Mukhul Ibadah Kadaunseureuh Banjaran Kabupaten Bandung

jamaah
Abah Alam mencium Artefak Rambut Rasul dalam genggaman Abuya Aheng Maulana Alhabib Muhamad Iqbal Alaydrus QS. (Foto: potensinetwork.com/Aprianto)

Rambut, dengan kata lain ibarat mahkota. Keutamaan manusia untuk mengagungkannya, menghormatinya, dan melindunginya. Demikian seterusnya.

Hadirnya Artefak Rambut Rasul, memberi kesan mendalam bagi Abah Alam, berdasar kepada pemahaman dari sudut pandang budaya tersebut.

Begitu pula dengan artefak-artefak lainnya, sangat membuka cakrawala nilai dan makna.

Apalagi artefak itu bersambung kepada realitas Rasul SAW, sosok panutan pemberi petunjuk jalan kebenaran berdasar ajaran Ketuhanan.

Diskusi panjang pasca prosesi, menyibak makna-makna substantif manusia dalam konteks ketuhanan dan hubungan sosialnya.

Baca Juga:  Menag: Mencintai Al Qur'an Dapat Dimulai dengan Mengenalkannya Sejak Dini

Sumber-sumber bacaan seperti dalam artefak peninggalan Rasul SAW, mengingatkan kembali manusia akan segala nilai kebesaran sang Pencipta dan Baginda utusan-Nya dalam menunjukkan jalan selamat umat hingga akhir zaman. (Aprianto)