ALLAH SWT berfirman, “Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur’an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang Nabi, Kami telah menangkatnya ke martabat yang tinggi” (QS 19: 56,57).
Allah memuji Idris AS dalam ayat ini dan menggolongkan beliau sebagai Nabi dan orang yang sangat mencintai kebenaran.
Menurut para ahli genealogi, garis leluhur Nabi Muhammad SAW bertemu dengan beliau.
Idris disebut dua kali dalam Al-Qur’an, pada ayat ini dan QS 21 : 85, ia termasuk orang sabar yang diidentifikasikan dengan Enoch di dalam Injil, “berjalan bersama Tuhan” (Genesis, 5 : 21-24).
Surat Maryam ayat 57, memiliki arti yang sama dengan Genesis 5:24 (“Tuhan mengambilnya”), Idris diambil Tuhan tanpa melalui pintu kematian.
Karena sifatnya yang mulia, Idris memiliki posisi yang tinggi di antara manusia dan dihormati. Meski begitu ia tetap hidup bersama kaumnya.
Kemajuan spiritual tidak memutus seseorang dari kaumnya. Justru ia harus menolong dan memandu kaumnya. Ia menjaga kebenaran dan kesucian pada maqamnya yang tinggi.