Bank Dunia Ingatkan Indonesia, Pertumbuhan Potensional Terus Merosot

POTENSINETWORK.COM
Kepala Ekonom Bank Dunia regional Indonesia dan Timor Leste Habib Rab, menyampaikan, pandemi covid-19 menciptakan luka dalam bagi dunia, termasuk Indonesia.

“Meski covid-19 sudah tidak ada lagi, akan tetapi luka tersebut butuh waktu yang cukup lama untuk disembuhkan. Salah satunya mengenai pengangguran,” papar Habib Rab, dalam laporan prospek ekonomi Indonesia secara virtual, Kamis (16/12/2021), diktuip dari laman CNBC Indonesia.

“Dampak jangka pendek dari covid ini ada dan sudah dilihat dan ada risiko dampak yang akan bertahan lama, terkait pengangguran meningkat dan penurunan investasi. Kita lihat ada penurunan pertumbuhan potensional terus menurun,” jelasnya.

Baca Juga:  Terkait Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Komisi B akan Panggil Mitra Kerja

Rab memastikan persoalan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan banyak negara di dunia. Pemerintah menurutnya perlu mengidentifikasi lebih rinci mengenai permasalahan tersebut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran pada Agustus mencapai 9,1 juta orang atau secara persentase mencapai 6,49%. Sementara angka pengangguran sebelum terjadi pandemi atau pada 2019, angka pengangguran mencapai 7,1 juta. Artinya, ada 2 juta orang yang menganggur karena pandemi Covid-19.

“Dampaknya pada pasar tenaga kerja dan tenaga kerja muda dan lulusan sarjana baru,” imbuhnya.

Baca Juga:  Mudik Bersama BUMN 2024, PosIND Berangkatkan Ratusan Pemudik ke Sejumlah Daerah

Bank Dunia juga melihat adanya penurunan 14% dari keikutsertaaan pekerja dalam pendidikan dan pelatihan selama pandemi covid-19. Hal tersebut memungkinkan terjadinya penurunan kualitas pekerja.