Hukrim  

PANDANGAN BUDAYAWAN MADURA, Syaf Anton WR atas maraknya kasus pertikaian, terjadi pergeseran stigma (“CAROK”).

carok
Budayawan Madura, Syaf Anton WR. (foto ; SYAF ANTON WR UNTUK JPRM)


POTENSINETWORK.COM – Tragedi Carok Bangkalan yang menewaskan 4 orang di Desa Bumi Anyar Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, masih menyisakan cerita di masyarakat.

Pro kontra atas peristiwa berdarah pada Jum’at malam, 12 Januari 2024 lalu, masih ramai diperbincangkan warganet di medsos.

Viral di medsos

Seperti diketahui, di depan rumah bapak Abdulah di Desa Bumi Anyar itu, telah terjadi “carok” yang melibatkan Hasan Busri (Mat Hasan) dan adiknya Mawardi melawan Mat Tanjar dan adiknya Mat Terdam cs, pada Jum’at malam itu selepas maghrib.

Tangkap layar video viral “Carok Bangkalan 2 vs 5” , Jum’at 12/1/2024. /ft.ist.

Peristiwa itu dipicu oleh teguran Mat Hasan kepada Mat Tanjar karena suara motor dan lampu silaunya. Tak disangka sapaan Mat Hasan diartikan lain oleh Mat Tanjar, yang dikenal sebagai guru silat di desanya.

Baca Juga:  Wanita Ini Dipenggal Suaminya Lalu Kepalanya Diarak, Polisi Tangkap Dua Pelakunya

Hingga akhirnya terjadi cekcook diantara keduanya, dan terjadi kesepakatan untuk dilakukan “Carok”.

Dari berbagai informasi dan pemberitaan yang beredar di medsos, diketahui, Mat Tanjar yang menantang dan melakukan tindakan diluar dugaan Mat Hasan. Dan ini dianggap sudah menginjak harga dirinya.

Karenanya, ketegangan keduanya, diselesaikan dengan cara carok diantara mereka.

Sebagaimana yang terekam dalam video tersebut, Mat Tanjar cs, bersama adik dan temannya meregang nyawa dalam tragedi carok tersebut.

Mat Tanjar, Mat Terdam (adik Mat Tanjar), Najehri (paman Mat Tarjan), dan Hafid (murid silat Mat Tanjar).

Baca Juga:  Juni - Juli 2022, Satnarkoba Polresta Bandung Amankan 33 Tersangka Kasus Narkotika

Mereka berkalang tanah tewas dalam perkelahian tersebut ditangan kaka beradik Mat Hasan dan adiknya, Wardi.

Tak ayal peristiwa tersebut viral dan menjadi berita nasional. Sebagaimana diakui oleh kepala desa setempat, peristiwa tersebut dianggap sebagai peristiwa terbesar di Madura.

Pandangan budayawan

Terhadap fenomena yang terjadi, Budayawan Madura, Syaf Anton WR, mengungkapkan pandangannya atas definisi “Carok”.

Pada perkelahian Mat Hasan dan Mat Tanjar itu, sebagian orang menganggap perkelahian tersebut sebagai carok. Padahal, perkelahian menggunakan senjata tajam (sajam) tersebut tidak memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai carok.

Baca Juga:  Kakek Nikahi Gadis Belia Habiskan Rp 700 juta, Ini Kisah Awal Pertemuannya

Syaf Anton mengatakan, definisi tentang carok sudah mengalami pergeseran dari substansi sebenarnya.

Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang tidak benar-benar paham tentang carok. Akibatnya, setiap perkelahian yang mengakibatkan pertumpahan darah di Madura disebut sebagai carok. Padahal, tidak memenuhi unsur carok.

”Banyak bahasa di Madura yang mendefinisikan tentang perkelahian. Karena itu, tidak semua perkelahian bisa disebut carok,” ucapnya.