MADINAH ketika itu seolah tengah tertidur, lalu dengan tiba-tiba terlihat debu tebal dari ketinggian kota terbawa hembusan angin menuju pusat kota dan daun-daun pintu.
Orang mengira, hal itu pertanda awal badai pasir tapi kemudian dari balik tirai debu itu bermunculan suara hiruk-pikuk fan ringkih kuda.
Ternyata iring-iringan kabilah besar nan mengular, sebanyang700 kendaraan yang penuh sesak dengan muatan memenuhi jalan jalan kota Madinah.
Baginda Ummul Mukminin Aisyah terhenyak dan bertanya-tanya.
“Siapakah gerangan pemicu kehiruk-pikukan ini?”
Lalu seseorang memberitahu bahwa mereka adalah rombongan Abdurrahman Bin Auf RA yang datang dari Syam membawa barang dagangannya.
Baginda Ummul Mukminin menggeleng-gelengkan kepala seraya menerawang ke depan bahwa Abdurrahman kelak, kata Baginda Rasulullah saw masuk ke sorganya dengan perlahan dan Abdurrahman Bin Auf RA tahu hal itu.